Sam Kok atau
lebih dikenal dengan Tiga Kerajaan merupakan novel karangan San Guo Yanyi yang
populer hingga saat ini. Sam Kok menceritakan kisah tiga kerajaan yang muncul
pada akhir keruntuhan Dinasti Han Timur, Tiongkok. Sam Kok sangat populer di
kalangan rakyat Cina, dan menyebar hingga masyarakat dunia. Cerita Sam kok juga
banyak diadopsi dalam berbagai gim, komik, dan bahkan diadopsi menjadi film
serial dan film layar lebar.
Sam Kok karangan
San Guo Yanyi ini menceritakan tentang munculnya tiga kerajaan pada akhir
keruntuhan Dinasti Han Timur. Dimulai dengan pemberontakan sorban kuning yang
dikomandoi oleh Zhang Jiao bersama dua saudaranya, Zhang liang dan Zhang Bao.
Mereka memulai pemberontakan akibat ketidakpuasan terhadap pemerintah yang
korup, sehingga mengakibatkan kelaparan di hampir seluruh wilayah Dinasti Han.
Mereka mendapatkan dukungan besar dari kalangan petani dan kalangan masyarakat
miskin lainnya yang tidak puas terhadap pemerintah. Kelompok ini dengan cepat
mendapatkan prajurit hingga lebih 300,000 prajurit dalam waktu singkat dan
menguasai 6 kota besar. Pada tahun 184 AD, mereka memulai pemberontakan
besar-besaran. Pemberontakan mereka memakai sorban kuning sebagai penanda
mereka tidak puas terhadap pemerintah.
Pihak dinasti
mengutus He Jin, panglima kerajaan dan anggota kerajaan, untuk membasmi kelompok sorban kuning. He jin mendapat bantuan dari Sun Jian yang
merupakan penguasa Jiang Dong, Tiongkok bagian selatan. Pertempuran besar
terjadi berbagai kota yang dikuasai oleh kelompok sorban kuning. Puncaknya, He
Jin menyerang kota Ye, pusat pemberontakan sorban kuning. Dengan berbagai
jenderal yang dimiliki pasukan pemerintah, He Jin, Dong Zuo, Ma Teng, Sun Jian,
dan jenderal lainnya, berhasil mengalahkan pasukan sorban kuning. Di tengah
pertarungan, Zhang Jiao yang sudah sangat tua, meninggal dunia. Ketua kelompok
sorban kuning digantikan oleh adiknya, Zhang Liang. He Jin menyerang kota Ye
dan meguasai kota tersebut dan meng-eksekusi Zhang liang dan Zhang Bao.
Pemberontakan akhirnya padam. Sisa-sisa
jenderal sorban kuning banyak direkrut oleh beberapa jenderal sebagai anggota
pasukan mereka.
Setelah
pemberontakan padam, wilayah Han diduduki oleh beberapa jenderal yang berjasa
dalam pembasmian pemberontakan sorban kuning. Tao Qian menguasai Xiopei, Dong
Zhuo menguasai Tian Sui, Ma Teng menguasai Wu Wei, Liu Du menguasai Pu Yang,
Liu Yan menguasai Cheng Du, Sun jian kembali ke Jiang Dong dan wilayah lainnya
yang diduduki oleh jenderal-jenderal besar.
Ketegangan di
istana semenjak pemberontakan sorban kuning semakin panas. Para menteri takut
terhadap He Jin karena kedudukan He Jin yang semakin besar. He Jin meminta
antuan Dong Zhuo. Dong Zhuo langsung berangkat ke Luo Yang, ibukota Kerajaan. Sebelum Dong Zhuo sampai di Luo Yang, He jin
terbunuh dalam pelarian ke luar istana bersama sang kaisar.
Dong Zhuo
mengambil alih pemerintahan dengan segala ketegangan di Istana. Kaisar baru pun naik dengan Dong Zhuo sebagai
perdana menterinya. Menteri yang terlibat persengkokolan pembunuhan He Jin
dieksekusi oleh Dong Zhuo. Pemerintahan Dong Zhuo semakin berpengaruh dan
disegani oleh para petinggi dinasti. Dong Zhuo memerintah dengan cara diktator.
Ia meminta kesetiaan bawahannya. Bagi yang mencoba berkhianat, akan dieksekusi.
Semua pegawai pemerintahan takut akan Dong Zhuo.
Seorang pegawai
istana, Cao Cao, tidak puas terhadap pemerintahan Dong Zhuo. Ia yang merupakan
salah satu pegawai kepercayaan Dong Zhuo, menghimpun kekuatan bersama Cheng
Gong untuk membunuh Dong Zhuo. Siasat mereka diketahui oleh Dong Zhuo. Dong
Zhuo mengeluarkan perintah kerajaan untuk membunuh Cao Cao dan Chen Gong. Cao
Cao dan Chen Gong meninggalkan istana. Mereka dikejar oleh pasukan kerajaan.
Cao Cao melarikan diri ke kota Chen Liu, basis dari keluarga Cao. Cao Cao
menghimpun aliansi untuk menumbangkan pemerintahan Dong Zhuo.
Akibat dari
pengkhianatan Cao Cao, Dhong Zhuo semakin meningkatkan kewaspadaannya. Ia
memindahkan ibukota dinasti ke Chang An, sebelah barat Luo Yang. Di Chang An, Ia
melakukan jamuan besar kepada seluruh pegawai istana. Jamuan besar ini untuk
meminta kesetiaan dari setiap pegawai istananya. Ia meneguhkan secangkir teh
untuk setiap orang yang berisikan darah. Setiap orang diharuskan untuk meminum
darah tersebut. Semua pegawai meminum teh tersebut. Wang Yun yang merupakan
pegawai senior tidak menerima perlakuan ini. Ia bersiasat untuk menumbangkan
Dong Zhuo.
Aliansi-pun terbentuk. Tao Qian, Yuan Shao, Yuan
Shu, Kong Rong, dan Jenderal yang tidak puas lainnya bergabung dalam aliansi
ini. Yuan Shao memimpin aliansi ini, dan Cao Cao sebagai penasehat utama dalam
aliansi ini. Pada pertempuran yang terjadi di kota Pu Yang, Hua Xiong menantang
duel dengan jenderal pasukan aliansi.
Banyak jenderal dari pasukan aliansi yang menerima tantangan ini, tetapi mereka
semua kalah dan terbunuh ber-duel
dengan Hua Xiong. Kelompok aliansi yang sebelumnya tidak diakui, Liu Bei,
memulai debut mereka. Guan Yu
mengambil tantangan Yuan Shao untuk membunuh Hua Xiong. Ia juga menantang Yuan
Shao jika ia dapat membunuh Hua Xiong sebelum the yang diseduhnya panas. Ia
keluar dari dari benteng, lalu memulai duel
dengan Hua Xiong. Hanya dengan dua jurus, Hua Xiong jatuh dan kepalanya
dipenggal. Ia kembali ke pos pasukan, dengan membawa kepala Hua Xiong. Ia
mengambil kembaliu tehnya yang diberikan kepada Yuan Shao. Melihat kejadi
tersebut, Yuan Shao mengakui kelompok Liu Bei. Ia mengahdiahkan Guan Yu emas,
makanan, dan pasukan. Guan Yu memberikannya kepada Liu Bei. Lalu pertempuran
besar juga terjadi.
Pasukan aliansi
menyerang benteng Hulao yang dipimpin oleh jenderal tertinggi Dong Zhuo, Lu Bu.
Pertempuran dimulai dari duel dengan
Lu Bu. Tidak ada yang berani melawan Lu Bu. Lu Bu meruapak orang terkuat yang
pernah ada pada era dinasti Han. Kemampuannya dapat membunuh 1000 orang seorang
diri. bahkan para jenderal besar juga takut pada Lu Bu. Liu Bei dan kedua
adiknya, Guan Yu dan Zhang Fei, keluar dari benteng. Zhang Fei yang pertama
ber-duel dengan Lu Bu. Pertempuran
terjadi tidak seimbang. Kemampuan Lu Bu berada di atas Zhang Fei. Saat Zhang
Fei tersudut, Guan Yu membantu Zhang Fei. Mereka berdua melawan Lu Bu. Lu Bu
mulai tersudut. Ia bahkan berkali-kali hampir terkena serangan dari Zhang Fei
dan Guan Yu. Saat Lu Bu hampir benar-benar terbunuh, Liu Bei datang mematahkan
serangan dari kedua adiknya. Tetapi Lu Bu mengambil kesempatan untuk membunuh
Liu Bei, tetapi ditahan oleh Guan Yu. Dengan ketidak seimbangan kekuatan ini,
Lu Bu melarikan diri k epos pertahanannya. Pertempuran sengit terjadi antara kedua
belah pihak. Ribuan prajurit tewas dalam pertempuran tersebut.