Cari Blog Ini

Selasa, 31 Oktober 2017

Tiga Kerajaan (Sam Kok) bagian I

Sam Kok atau lebih dikenal dengan Tiga Kerajaan merupakan novel karangan San Guo Yanyi yang populer hingga saat ini. Sam Kok menceritakan kisah tiga kerajaan yang muncul pada akhir keruntuhan Dinasti Han Timur, Tiongkok. Sam Kok sangat populer di kalangan rakyat Cina, dan menyebar hingga masyarakat dunia. Cerita Sam kok juga banyak diadopsi dalam berbagai gim, komik, dan bahkan diadopsi menjadi film serial dan film layar lebar.

Sam Kok karangan San Guo Yanyi ini menceritakan tentang munculnya tiga kerajaan pada akhir keruntuhan Dinasti Han Timur. Dimulai dengan pemberontakan sorban kuning yang dikomandoi oleh Zhang Jiao bersama dua saudaranya, Zhang liang dan Zhang Bao. Mereka memulai pemberontakan akibat ketidakpuasan terhadap pemerintah yang korup, sehingga mengakibatkan kelaparan di hampir seluruh wilayah Dinasti Han. Mereka mendapatkan dukungan besar dari kalangan petani dan kalangan masyarakat miskin lainnya yang tidak puas terhadap pemerintah. Kelompok ini dengan cepat mendapatkan prajurit hingga lebih 300,000 prajurit dalam waktu singkat dan menguasai 6 kota besar. Pada tahun 184 AD, mereka memulai pemberontakan besar-besaran. Pemberontakan mereka memakai sorban kuning sebagai penanda mereka tidak puas terhadap pemerintah.

Pihak dinasti mengutus He Jin, panglima kerajaan dan anggota kerajaan,  untuk membasmi kelompok sorban kuning.  He jin mendapat bantuan dari Sun Jian yang merupakan penguasa Jiang Dong, Tiongkok bagian selatan. Pertempuran besar terjadi berbagai kota yang dikuasai oleh kelompok sorban kuning. Puncaknya, He Jin menyerang kota Ye, pusat pemberontakan sorban kuning. Dengan berbagai jenderal yang dimiliki pasukan pemerintah, He Jin, Dong Zuo, Ma Teng, Sun Jian, dan jenderal lainnya, berhasil mengalahkan pasukan sorban kuning. Di tengah pertarungan, Zhang Jiao yang sudah sangat tua, meninggal dunia. Ketua kelompok sorban kuning digantikan oleh adiknya, Zhang Liang. He Jin menyerang kota Ye dan meguasai kota tersebut dan meng-eksekusi Zhang liang dan Zhang Bao. Pemberontakan akhirnya padam.  Sisa-sisa jenderal sorban kuning banyak direkrut oleh beberapa jenderal sebagai anggota pasukan mereka.

Setelah pemberontakan padam, wilayah Han diduduki oleh beberapa jenderal yang berjasa dalam pembasmian pemberontakan sorban kuning. Tao Qian menguasai Xiopei, Dong Zhuo menguasai Tian Sui, Ma Teng menguasai Wu Wei, Liu Du menguasai Pu Yang, Liu Yan menguasai Cheng Du, Sun jian kembali ke Jiang Dong dan wilayah lainnya yang diduduki oleh jenderal-jenderal besar.

Ketegangan di istana semenjak pemberontakan sorban kuning semakin panas. Para menteri takut terhadap He Jin karena kedudukan He Jin yang semakin besar. He Jin meminta antuan Dong Zhuo. Dong Zhuo langsung berangkat ke Luo Yang, ibukota Kerajaan.  Sebelum Dong Zhuo sampai di Luo Yang, He jin terbunuh dalam pelarian ke luar istana bersama sang kaisar.

Dong Zhuo mengambil alih pemerintahan dengan segala ketegangan di Istana. Kaisar baru pun naik dengan Dong Zhuo sebagai perdana menterinya. Menteri yang terlibat persengkokolan pembunuhan He Jin dieksekusi oleh Dong Zhuo. Pemerintahan Dong Zhuo semakin berpengaruh dan disegani oleh para petinggi dinasti. Dong Zhuo memerintah dengan cara diktator. Ia meminta kesetiaan bawahannya. Bagi yang mencoba berkhianat, akan dieksekusi. Semua pegawai pemerintahan takut akan Dong Zhuo.  

Seorang pegawai istana, Cao Cao, tidak puas terhadap pemerintahan Dong Zhuo. Ia yang merupakan salah satu pegawai kepercayaan Dong Zhuo, menghimpun kekuatan bersama Cheng Gong untuk membunuh Dong Zhuo. Siasat mereka diketahui oleh Dong Zhuo. Dong Zhuo mengeluarkan perintah kerajaan untuk membunuh Cao Cao dan Chen Gong. Cao Cao dan Chen Gong meninggalkan istana. Mereka dikejar oleh pasukan kerajaan. Cao Cao melarikan diri ke kota Chen Liu, basis dari keluarga Cao. Cao Cao menghimpun aliansi untuk menumbangkan pemerintahan Dong Zhuo.

Akibat dari pengkhianatan Cao Cao, Dhong Zhuo semakin meningkatkan kewaspadaannya. Ia memindahkan ibukota dinasti ke Chang An, sebelah barat Luo Yang. Di Chang An, Ia melakukan jamuan besar kepada seluruh pegawai istana. Jamuan besar ini untuk meminta kesetiaan dari setiap pegawai istananya. Ia meneguhkan secangkir teh untuk setiap orang yang berisikan darah. Setiap orang diharuskan untuk meminum darah tersebut. Semua pegawai meminum teh tersebut. Wang Yun yang merupakan pegawai senior tidak menerima perlakuan ini. Ia bersiasat untuk menumbangkan Dong Zhuo.

Aliansi-pun terbentuk. Tao Qian, Yuan Shao, Yuan Shu, Kong Rong, dan Jenderal yang tidak puas lainnya bergabung dalam aliansi ini. Yuan Shao memimpin aliansi ini, dan Cao Cao sebagai penasehat utama dalam aliansi ini. Pada pertempuran yang terjadi di kota Pu Yang, Hua Xiong menantang duel dengan jenderal pasukan aliansi. Banyak jenderal dari pasukan aliansi yang menerima tantangan ini, tetapi mereka semua kalah dan terbunuh ber-duel dengan Hua Xiong. Kelompok aliansi yang sebelumnya tidak diakui, Liu Bei, memulai debut mereka. Guan Yu mengambil tantangan Yuan Shao untuk membunuh Hua Xiong. Ia juga menantang Yuan Shao jika ia dapat membunuh Hua Xiong sebelum the yang diseduhnya panas. Ia keluar dari dari benteng, lalu memulai duel dengan Hua Xiong. Hanya dengan dua jurus, Hua Xiong jatuh dan kepalanya dipenggal. Ia kembali ke pos pasukan, dengan membawa kepala Hua Xiong. Ia mengambil kembaliu tehnya yang diberikan kepada Yuan Shao. Melihat kejadi tersebut, Yuan Shao mengakui kelompok Liu Bei. Ia mengahdiahkan Guan Yu emas, makanan, dan pasukan. Guan Yu memberikannya kepada Liu Bei. Lalu pertempuran besar juga terjadi.

Pasukan aliansi menyerang benteng Hulao yang dipimpin oleh jenderal tertinggi Dong Zhuo, Lu Bu. Pertempuran dimulai dari duel dengan Lu Bu. Tidak ada yang berani melawan Lu Bu. Lu Bu meruapak orang terkuat yang pernah ada pada era dinasti Han. Kemampuannya dapat membunuh 1000 orang seorang diri. bahkan para jenderal besar juga takut pada Lu Bu. Liu Bei dan kedua adiknya, Guan Yu dan Zhang Fei, keluar dari benteng. Zhang Fei yang pertama ber-duel dengan Lu Bu. Pertempuran terjadi tidak seimbang. Kemampuan Lu Bu berada di atas Zhang Fei. Saat Zhang Fei tersudut, Guan Yu membantu Zhang Fei. Mereka berdua melawan Lu Bu. Lu Bu mulai tersudut. Ia bahkan berkali-kali hampir terkena serangan dari Zhang Fei dan Guan Yu. Saat Lu Bu hampir benar-benar terbunuh, Liu Bei datang mematahkan serangan dari kedua adiknya. Tetapi Lu Bu mengambil kesempatan untuk membunuh Liu Bei, tetapi ditahan oleh Guan Yu. Dengan ketidak seimbangan kekuatan ini, Lu Bu melarikan diri k epos pertahanannya. Pertempuran sengit terjadi antara kedua belah pihak. Ribuan prajurit tewas dalam pertempuran tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar