Soal :
Berdasarkan data BPS pada laporan Sosial
Indonesia dari Supas dan Sakernas 1995 didapatkan data seperti pada tabel 1.
Mengingat penduduk lansia semakin lama semakin banyak, didasarkan perkiraan BPS
pada tahun 2005 penduduk lansia cenderung bertambah atau ada perubahan struktur
dari struktur penduduk muda ke struktur penduduk tua. Maka dari itu perlu
adanya perhatian ekstra dari pihak pemerintah untuk permasalahan ini.
Pembentukan wilayah pembinaan untuk permasalahan lansia pada pulau sumatera dan
jawa dapat dilakukan dengan membentuk wilayah konsentrasi berdasarkan data pada
tabel 1. Model analisis cluster sangat mendukung pembentukan wilayah tersebut.
Tabel. 1
Enam Kriteria Keterlantara Lansia Menurut
Propinsi
PROPINSI
|
tidak pernah sekolah/tamat SD
|
makan
makanan pokok <21X dalam seminggu
|
makan
lauk pauk berprotein tinggi<4X dalam seminggu
|
memiliki
pakaian <4 stel
|
tidak
mempunyai tempat tetap untuk tidur
|
bila
sakit tidak diobati
|
SUMATERA
UTARA
|
63.13
|
38.67
|
35.70
|
16.79
|
2.48
|
3.33
|
SUMATERA
BARAT
|
57.48
|
48.23
|
17.48
|
20.60
|
0.90
|
4.05
|
RIAU
|
67.72
|
50.59
|
18.43
|
9.95
|
1.58
|
3.34
|
JAMBI
|
75.99
|
44.10
|
29.77
|
27.94
|
1.76
|
2.55
|
SUMATERA
SELATAN
|
65.69
|
58.39
|
27.90
|
24.67
|
5.57
|
5.18
|
BENGKULU
|
71.37
|
52.02
|
35.60
|
30.64
|
2.17
|
4.29
|
LAMPUNG
|
80.64
|
35.59
|
41.56
|
34.15
|
1.48
|
2.78
|
DKI
JAKARTA
|
37.80
|
56.38
|
12.28
|
87.24
|
1.45
|
6.78
|
JAWA
BARAT
|
70.84
|
70.48
|
31.37
|
17.17
|
1.82
|
5.32
|
JAWA
TENGAH
|
79.30
|
35.99
|
16.25
|
19.36
|
1.89
|
3.97
|
D.I. YOGYAKARTA
|
76.05
|
46.27
|
11.35
|
17.45
|
1.17
|
4.72
|
JAWA
TIMUR
|
82.76
|
30.86
|
15.13
|
30.77
|
2.01
|
3.55
|
Penyelesaian Menggunakan SPSS
1. Tabel
Case Processing Summary
Case Processing
Summarya
|
|||||
Cases
|
|||||
Valid
|
Missing
|
Total
|
|||
N
|
Percent
|
N
|
Percent
|
N
|
Percent
|
12
|
100.0
|
0
|
.0
|
12
|
100.0
|
a. Single Linkage
|
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas dapat
diketahui bahwa banyaknya data adalah 12 dengan persentase total 100%. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa tidak ada data yang hilang dari 12 data tersebut.
2.
Proximity Matrix
Interpretasi :
Semakin kecil jarak Euclid antar
variabel maka variabel-variabel tersebut akan semakin mirip, begitupun
sebaliknya jika jarak Euclid antar variabel semakin jauh maka variabel-variabel
tersebut akan semakin berbeda.
·
Jarak Euclid terkecil yaitu 11.338 yaitu jarak
antara Bengkulu dengan Jambi, jadi dapat disimpulkan bahwa Bengkulu dan Jambi
memiliki kemiripan yang paling dekat dalam hal ini.
·
Jarak Euclid ke-2 terkecil yaitu 12.041 yaitu
jarak antara D.I Yogyakarta dengan Jawa Tengah, jadi dapat disimpulkan bahwa D.I
Yogyakarta dan Jawa Tengah memiliki kemiripan k-2 terdekat setelah Bengkulu dan
Jawa Tengah.
·
Jarak Euclid ke-3 terkecil yaitu 13.035 yaitu
jarak antara Jawa Timur dengan Jawa Tengah, jadi dapat disimpulkan bahwa Jawa
Timur dan Jawa Tengah memiliki kemiripan
ke-3 terdekat setelah Bengkulu-Jambi Tengah dan D.I Yogyakarta-Jawa Tengah.
3.
Single Linkage
Agglomeration
Schedule
|
|||||||
Stage
|
Cluster Combined
|
Coefficients
|
Stage Cluster First
Appears
|
Next Stage
|
|||
Cluster 1
|
Cluster 2
|
Cluster 1
|
Cluster 2
|
||||
dimension0
|
1
|
4
|
6
|
11.338
|
0
|
0
|
4
|
2
|
10
|
11
|
12.041
|
0
|
0
|
3
|
|
3
|
10
|
12
|
13.035
|
2
|
0
|
5
|
|
4
|
4
|
5
|
13.421
|
1
|
0
|
7
|
|
5
|
3
|
10
|
14.018
|
0
|
3
|
6
|
|
6
|
2
|
3
|
15.024
|
0
|
5
|
9
|
|
7
|
4
|
9
|
15.971
|
4
|
0
|
8
|
|
8
|
4
|
7
|
16.485
|
7
|
0
|
9
|
|
9
|
2
|
4
|
17.857
|
6
|
8
|
10
|
|
10
|
1
|
2
|
18.854
|
0
|
9
|
11
|
|
11
|
1
|
8
|
70.000
|
10
|
0
|
0
|
Keterangan:
1 = Sumatera Utara
2 = Sumatera Barat
3 = Riau
4 = Jambi
5 = Sumatera Selatan
6 = Bengkulu
7 = Lampung
8 = DKI Jakarta
9 = Jawa Barat
10 = Jawa Tengah
11 = D.I Yogyakarta
12 = Jawa Timur
Interpretasi :
·
Pada stage 1, cluster 1 beranggotakan provinsi
Jambi dan Bengkulu dengan jarak Euclid 11.338. Untuk cluster 2 dilihat pada
stage 4 yang beranggotakan provinsi Sumatera Selatan, sehingga anggota pada
stage 1 adalah provinsi Jambi, Bengkulu, dan Sumatera Selatan
·
Pada stage 2, cluster 1 beranggotakan provinsi
Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta dengan jarak Euclid 12.041. Untuk cluster 2
dilihat pada stage 4 yang beranggotakan provinsi Jawa Timur, sehingga anggota
pada stage 1 adalah provinsi Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, dan Jawa Timur
·
Pada stage 5, cluster 1 beranggotakan provinsi
Riau dan Jawa Tengah dengan jarak Euclid 14.018. Untuk cluster 2 dilihat pada
stage 6 yang beranggotakan provinsi Sumater Barat, sehingga anggota pada stage
1 adalah provinsi Riau, Jawa Tengah, dan Sumatera Barat
·
Pada stage 7, cluster 1 beranggotakan provinsi
Jambi dan Jawa Barat dengan jarak Euclid 15.971. Untuk cluster 2 dilihat pada
stage 8 yang beranggotaakan provinsi Lampung, sehingga anggota pada stage 1
adalah provinsi Jambi, Jawa Tengah, dan Lampung
·
Pada stage 9, cluster 1 beranggotakan provinsi
Sumatera Barat dan Jambi dengan jarak Euclid 17.857. Untuk cluster 2 dilihat
pada stage 10 yang beranggotaakan provinsi Suamtera Utara, sehingga anggota
pada stage 1 adalah provinsi Suamtera Barat, Jambi, dan Sumatera Utara
·
Pada stage 11, cluster 1 beranggotakan provinsi
Sumatera Utara dan Suamtera Barat dengan jarak Euclid 70.00. Untuk cluster 2
dilihat pada stage 0 yang tidak memiliki anggota, sehingga anggota pada stage 1
adalah provinsi Suamtera Utara dan Sumatera Barat
4.
Dendogram
Interpretasi :
Berdasarkan
dendogram diatas didapatkan hasil sebagai berikut :
Ø
Untuk
interval 0-5, terdapat 4 iterasi, yaitu :
·
Untuk iterasi 1 terdapat 8 gerombol, yaitu:
ü
Gerombol 1 beranggotakan Jambi, Bengkulu dan
Sumatera Selatan.
ü
Gerombol 2 beranggotakan Jawa Barat.
ü
Gerombol 3 beranggotakan Lampung.
ü
Gerombol 4 beranggotakan Jawa Tengah, D.I
Yogyakarta dan Jawa Timur.
ü
Gerombol 5 beranggotakan Riau.
ü
Gerombol 6 beranggotakan Sumatera Barat.
ü
Gerombol 5 beranggotakan Sumatera Timur.
ü
Gerombol 5 beranggotakan DKI Jakarta.
·
Pada Iterasi ke 2, terdapat 5 gerombol, yaitu,
ü
Gerombol 1 beranggotakan Jambi, Bengkulu,
Sumatera Selatan dan Jawa Barat.
ü
Gerombol 2 beranggotakan Lampung.
ü
Gerombol 3 beranggotakan Jawa Tengah, D.I
Yogyakarta, Jawa Timur, Riau, dan Sumatera Barat.
ü
Gerombol 4 beranggotakan Sumatera Utara.
ü
Gerombol 5 beranggotakan DKI Jakarta.
·
Pada Iterasi ke 3, terdapat 3 gerombol, yaitu,
ü
Gerombol 1 beranggotakan Jambi, Bengkulu,
Sumatera Selatan, Jawa Barat, Lampung, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Jawa Timur,
Riau, dan Sumatera Barat.
ü
Gerombol 3 beranggotakan Sumatera Utara.
ü
Gerombol 4 beranggotakan DKI Jakarta.
·
Pada Iterasi ke 4, terdapat 2 gerombol, yaitu,
ü
Gerombol 1 beranggotakan Jambi, Bengkulu,
Sumatera Selatan, Jawa Barat, Lampung, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Jawa Timur,
Riau, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
ü
Gerombol 2 beranggotakan DKI Jakarta.
Ø
Untuk interval
5-10 :-
Ø
Untuk interval
10-15 :-
Ø
Untuk interval
15-20 : -
Ø
Untuk
interval 20-25, terdapat 1 iterasi yaitu:
·
Iterasi 1 (iterasi ke-5) yang beranggotakan 1
gerombol, yaitu gerombol yang beranggotakan Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan,
Jawa Barat, Lampung, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Jawa Timur, Riau, Sumatera
Barat, Sumatera Utara dan DKI Jakarta.
Kesimpulannya :
Semakin kecil
jarak Euclid antar provinsi akan semakin mirip keadaan lansia diprovinsi
tersebut. Provinsi yang memiliki tingkat kemiripan yang paling tinggi adalah
antara anggota kelompok pada gerombol 1 (Jambi, Bengkulu dan Sumatera Selatan)
dan antara anggota kelompok pada gerombol 4 (Jawa Tengah, D.I Yogyakarta dan
Jawa Timur) pada iterasi 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar